Ibadah Umum I, 29 Mei 2022
Oleh: Pdt. Andreas Hauw
Orang yang bertekun berarti dia memiliki hati yang sungguh-sungguh terhadap sesuatu. Dapat juga berarti dia tetap berpegang teguh pada nilai moral yang dia percayai. Orang yang bertekun sangat dekat dengan orang yang sabar, yaitu orang yang menanggung segala sesuatu karena ada faktor eksternal yang coba memengaruhinya. Orang yang sabar lambat untuk marah dan tetap mengasihi saat mengalami sakit hati.
Penulis kitab Ibrani menasihatkan jemaatnya untuk bertekun (ay. 36). Pada saat itu, mereka mendapat penganiayaan karena iman mereka. Misalnya, harta mereka dirampas habis (ay. 34). Mengapa mereka diminta bertekun? Karena ada upah besar bagi mereka yang bertekun (ay. 35).
Tuhan Yesus sebagai Gembala yang Baik (Mzm. 23) juga membuat kita memiliki alasan untuk bertekun. Ini berbeda dengan “gembala-gembala” palsu yang mengorbankan domba-domba mereka untuk kenikmatan diri (Yeh. 34:2). Sebaliknya, Tuhan Yesus mengurbankan diri-Nya untuk domba-domba yang digembalakan-Nya (Yoh. 10:11-12).
Apa yang terjadi jika kita bertekun di dalam iman kepada Gembala yang Baik? Pertama, Tuhan Yesus menunjukkan belas kasihan (Mzm. 23:5). Kedua, Tuhan Yesus menuntun kita ke arah yang benar (Mzm. 23:3b). Ketiga, Tuhan Yesus akan menemui kita dan membawa kita pulang kalau kita tersesat (Mzm. 23:4). Keempat, Tuhan Yesus akan menyelamatkan kita ketika kita salah (Mzm. 23:6). Kelima, Tuhan Yesus akan memelihara kita sehingga kita tidak akan terhilang (Yoh. 10:11-12). Amin.
REFLEKSI
Satu-satunya cara untuk belajar iman yang kokoh adalah mengalami cobaan yang besar (George Muller)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja hal-hal yang bisa merintangi kita untuk bertekun dalam iman pada masa kini?
- Apa yang bisa terjadi ketika kita tidak bertekun dalam iman?
REFERENSI AYAT ALKITAB
34 Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. 35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya 36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. (Ibr. 10:34-36)