Ibadah Umum II, 22 September 2024. Oleh: Pdt. Adam Eko Julianto.

Kita semua adalah manusia yang berdosa (Rm. 3:9-10). Satu-satunya cara supaya manusia dapat diselamatkan adalah jika ada kebenaran di dalam dirinya (Rm. 4:4-5). Kebenaran ini hanya bisa didapat dari Allah dan diterima melalui iman.

Iman yang sejati menghasilkan kelahiran baru bagi orang berdosa, yang kemudian menghasilkan perbuatan baik. Pembenaran merupakan suatu proses untuk membenarkan suatu hal. Ini adalah tindakan kasih dari Allah yang menghapus dosa manusia melalui pengurbanan Tuhan Yesus. Perseteruan antara Allah dengan kita berakhir ketika kita beriman pada Kristus dan menerima pendamaian (ay. 1, 11).

Di dalam pembenaran itu timbullah pengharapan bagi kita. Kemudian, sangat penting bagi kita untuk memberi pengampunan seperti yang telah Allah berikan bagi kita. Hal ini seperti Yeremia yang melihat gambaran tentang hajaran Tuhan yang kepada Yerusalem ketika mereka tidak mau bertobat (Yer. 1:11,13). Hal ini mengajarkan bahwa satu-satunya harapan adalah bersandar pada Allah. Hanya Dia yang mampu untuk mengubah hidup yang tak berarti menjadi berarti.

Setelah menerima pembenaran ini, kita tetap masih dapat mengalami berbagai ujian. Tetapi di balik semuanya itu merupakan rencana Allah yang baik. Jika kita mendengar suara Allah pada hari ini, jangan keraskan hati (Ibr. 4:7b). Tuhan akan memberikan hati yang baru bagi kita jika kita mau menerima-Nya (Yeh. 36:26-27). Amin.

REFLEKSI

Satu-satunya pengharapanku adalah diselubungi oleh kebenaran Allah  (David Martyn Lloyd-Jones)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Bagaimana Anda menanggapi orang yang menyerang Kekristenan dengan mengatakan, “Kalau sudah yakin masuk surga, mengapa masih harus berbuat baik?”
  2. Adakah hal yang berubah dalam karakter atau pola pikir Anda setelah menerima Kristus?

REFERENSI

1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. 3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. 6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. 7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar—tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati—. 8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. 9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. 10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! 11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu. (Rm. 5:1-11)

9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, 10 seperti ada tertulis:

”Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. (Rm. 3:9-10)

4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. 5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. (Rm. 4:4-5)

11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: ”Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?” Jawabku: ”Aku melihat sebatang dahan pohon badam.”

13 Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: ”Apakah yang kaulihat?” Jawabku: ”Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara.” (Yer. 1:11)

”Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,

janganlah keraskan hatimu!” (Ibr. 4:7b)

26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.  27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. (Yeh. 36-26-27)

About the author

Leave a Reply