Ibadah Umum I, 22 September 2024. Oleh: Pdp. Heni Susiani.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita memiliki ciri khas yang membedakan kita dengan anak-anak dunia. Tuhan mau, supaya kita hidup sesuai karakter Kristus sehingga orang-orang dunia mengetahui kasih Kristus. Karakter ini lebih penting dibanding karunia, karena di dalamnya ada hati yang benar dan tulus.
Jemaat Filipi terdiri dari berbagai macam golongan orang sehingga untuk menyatukannya bukan suatu perkara yang mudah. Ada di antara mereka yang masih mengejar keuntungan pribadi atau mendapatkan pujian (ay. 2). Mencerminkan karakter Kristus berarti kita harus diubah oleh-Nya setiap hari. Kita harus memiliki pikiran dan perasaan seperti Kristus (ay. 5).
Karakter yang seperti apakah itu? Pertama, mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri (ay. 4, 6). Dari karakter ini juga mengalir pengampunan, seperti Kristus yang mengampuni orang berdosa. Kedua, mengosongkan diri (ay. 7a). Kristus tetap Allah yang Maha Kuasa, tetapi Dia memilih untuk tidak menggunakan kemahakuasaan-Nya itu (Mat. 27:39-42).
Ketiga, melayani orang lain (ay. 7b). Kristus meninggalkan kemuliaan di surga dan mengambil kedudukan yang hina. Keempat, berkorban bagi orang lain (ay. 8). Kristus rela menjadi manusia, bahkan taat sampai mati. Karena karakter Kristus inilah, Allah meninggikan Dia (ay. 9).
Mari kita lakukan kebaikan untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.
REFLEKSI
Walaupun kekuatan untuk karakter yang saleh berasal dari Kristus, tetapi kita bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menampilkannya (Jerry Bridges)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apakah karakter yang terlihat baik pasti sesuai dengan karakter Kristus? Jelaskan jawaban Anda!
- Adakah karakter-karakter dalam diri Anda yang belum sesuai dengan karakter Kristus? Bagaimana Anda akan mengikisnya?
REFERENSI
1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp. 2:1-11)
39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, 40 mereka berkata: ”Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!” 41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: 42 ”Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. (Mat. 27:39-42)