Ibadah Umum I, 29 September 2024. Oleh: Pdt. Ferry Mamahit.
Idealnya, kita tentu ingin memulai kehidupan rohani dengan baik lalu mengakhirinya dengan baik pula. Namun tidak sedikit orang yang awalnya mengikut Tuhan, bahkan melayani-Nya, pada akhirnya meninggalkan iman Kristen. Hal inilah yang kemudian mendorong Paulus untuk mengingatkan Timotius.
Di dalam surannya ini, Paulus menyebutkan beberapa orang yang gagal. Orang-orang yang tidak mengakhiri iman dengan baik diibaratkan sebagai kapal yang kandas (1Tim. 1:19). Ada yang menyimpang, dalam arti tersesat (2Tim. 2:18). Ada juga yang berpaling karena sejak awal tidak percaya (2Tim. 1:15).
Bagaimana kita bisa mengakhiri perjalanan iman kita bersama Tuhan? Paulus mengajarkan Timotius untuk mengobarkan karunia Allah (ay. 6). Paulus menggambarkannya seperti api yang terus dikipasi supaya terus membara. Tentu saja, kobaran itu bukan berasal dari diri kita sendiri melainkan dari Allah.
Allah memberikan kekuatan untuk memampukan kita mengakhiri perjalanan iman dengan baik (ay. 7). Kemudian, Allah juga memberikan roh yang membangkitkan kasih, seperti kasih-Nya yang berkurban. Terakhir, Allah memberikan roh yang menuntun kita untuk menguasai diri (TB2, ‘ketertiban’ TB).
Marilah kita berfokus pada Yesus, yang mengawali kehidupan-Nya dengan baik dan mengakhirinya dengan baik pula. Karena Dia mampu menjalani kehidupan-Nya dengan setia, maka Dia pun mampu menuntun kita pada tujuan akhir. Amin.
REFLEKSI
Bukankah Kristus menyelesaikan pekerjaan-Nya bagi kita? Jika demikian, tidak diragukan lagi bahwa Dia akan menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam diri kita (John Flavel)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja bentuk-bentuk praktis dari kehidupan seseorang yang telah menyimpang imannya? Adakah di antaranya yang pernah atau sedang Anda alami?
- Tantangan iman seperti apakah yang menurut Anda paling berat untuk dihadapi? Jika hal itu terjadi pada kehidupan Anda, bagaimana Anda akan mengatasinya?
REFERENSI
6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. 7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. 9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman 10 dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. (2Tim. 1:6-10)
Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka (1Tim. 1:19)
Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji (2Tim. 2:18)
Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes. (2Tim. 1:15)