Ibadah Umum II, 21 Agustus 2022
Oleh: Pdt. Kornelius Setiawan
Di dalam KBBI, merdeka dapat diartikan sebagai: bebas (dari penjajahan), mandiri, bebas dari tuntutan, atau tidak terikat/tergantung pada orang atau kekuasaan tertentu. Manusia telah jatuh dalam dosa (Rm. 3:23) dan hidup terbelenggu di bawah kuasa dosa (Rm. 3:9). Dosa mendatangkan maut atau kebinasaan kekal (Rm. 6:23). Namun demikian, Allah telah menyelamatkan kita dari dosa (Rm. 5:8) dan memberikan kehidupan kekal (Yoh. 3:16).
Allah dengan Firman-Nya telah memerdekakan kita (Yoh. 8:31-36) dan kemerdekaan itu memiliki beberapa makna. Pertama, Kristus telah memerdekakan kita (Gal. 5:1). Jika dulu kita hidup sebagai hamba dosa (Yoh. 8:34), maka setelah dimerdekakan oleh Kristus, jangan mau hidup seperti itu lagi. Kedua, kita dimerdekakan untuk hidup di dalam kebenaran-Nya (Gal. 5:13). Kemerdekaan yang kita miliki bukan berarti bebas tanpa batas. Kita diminta untuk tinggal dalam firman-Nya (Yoh. 8:31a). Ketiga, kita dimerdekakan untuk melayani dengan kasih (Gal. 5:13b). Kita yang lebih kuat diminta untuk membimbing yang lebih lemah dengan kasih (Gal. 6:1, 2). Kita diminta untuk memenuhi hukum Kristus, yaitu hidup mengasihi Allah dan sesama (Mat. 22:37-40).
Marilah kita mengisi kemerdekaan dengan hidup dalam ketaatan kepada Kristus. Teladanilah Kristus. Juga, pedulilah kepada sesama. Amin.
REFLEKSI
Ada sebuah perjalanan yang luar biasa dan menyegarkan bagi orang-orang yang mengakui Kristus adalah Tuhan (Crystal McDowell)
PERTANYAAN DISKUSI
- Jika kemerdekaan Kristen berarti tinggal di dalam firman-Nya, bukankah kita akan merasa terkekang? Jelaskan jawaban Anda.
- Apa komitmen Anda dalam menghidupi kemerdekaan yang telah Anda alami?
REFERENSI AYAT ALKITAB
31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” 33 Jawab mereka: “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” 34 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. 35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” (Yoh. 8:31-36)
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. (Gal. 5:1)
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (Gal. 5:13)
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23)
Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa (Rm. 3:9)
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Rm. 6:23)
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Rm. 5:8)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh. 3:16)
1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. (Gal. 6:1-2)
37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat. 22:37-40)