Ibadah Umum I, 18 Agustus 2024. Oleh: Pdt. Daud Soesilo.
Di sepanjang sejarah, berbagai kalangan masyarakat terlibat dalam perebutan kemerdekaan di Indonesia, termasuk juga orang-orang Kristen. Bagaimana kita seharusnya memandang kemerdekaan menurut iman Kristen?
Di dalam bagian ini, orang-orang Yahudi yang percaya kepada Yesus salah paham kepada-Nya. Mereka lebih mudah melihat kemerdekaan jasmani dibanding kemerdekaan rohani. Orang-orang Yahudi itu merasa baik-baik saja padahal mereka masih dibelenggu secara rohani. Di dalam ayat 31-32, Yesus berkata bahwa jika mereka terus di dalam firman (syarat), maka mereka akan benar-benar menjadi murid-Nya, mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu memerdekakan mereka (akibat).
Di sini ada pusat pada firman Tuhan (muncul dalam ay. 31, 37, 43, 51, 52, dan 55; juga “sesungguhnya Aku berkata kepadamu,” ay. 34, 51, 58 serta frasa perkataan-Nya, ay. 38, 43, 45-46, 55). Apakah kehidupan dan gereja kita berpusat pada firman Tuhan?
Ketiga janji tersebut dibangun di atas kebenaran, yang berasal dari Allah dan sebenarnya menunjuk pada Kristus sendiri. Tuhan Yesus menyatakan kedekatan-Nya dengan Bapa dan menegaskan bahwa pelayanan-Nya juga berasal dari Bapa (ay. 38). Jadi, hanya ketika kita mengikut Kristus maka kita akan mengalami kebenaran yang bisa memerdekakan. Mari kita terus berjuang untuk menekuni dan menghidupi firman Tuhan. Jika kita berakar kuat, maka kita tidak mudah goyah. Amin.
REFLEKSI
Kemerdekaan Kristen adalah kemerdekaan untuk melayani, bukan kemerdekaan untuk berbuat dosa (John R.W. Stott)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa tanda-tanda bahwa seseorang telah dibebaskan dari dosa? Apakah Anda memiliki tanda-tanda tersebut?
- Apakah ada belenggu yang menghalangi Anda untuk mengalami relasi yang penuh dengan Allah? Bagaimana caranya supaya Anda dapat terbebas darinya? Doakan pada Tuhan!
REFERENSI
31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” 33 Jawab mereka: ”Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” 34 Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. 35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” 37 ”Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu. (Yoh. 8:31-38)