Ibadah Umum II, 18 Agustus 2024. Oleh: Pdm. Nehemia Widjaja.

Apa arti kemerdekaan itu? Apa yang harus kita lakukan setelah merdeka? Di dalam bagian ini, yang masih merupakan rangkaian Khotbah di Bukit, Tuhan Yesus memulai pengajaran-Nya dengan prioritas hidup di dunia (ay. 19-21). Semua yang ada di dunia ini fana, sehingga tidak layak diperhamba olehnya. Sebaliknya, hanya Allah yang layak dijadikan sebagai tuan.

Ingatlah bahwa mata rohani kita seharusnya diterangi oleh firman Tuhan (ay. 21-22). Jangan sampai pemikiran kita malah dilandasi oleh ajaran dan tradisi dari dunia. Kita harus memegang ajaran yang bersumber dari firman Tuhan. Misalnya, ajaran yang keliru bahwa kita tidak perlu memberikan persepuluhan karena itu memperkaya pendeta (bnd. Luk. 18:12; Ibr. 7:5).

Kita tidak bisa mendua hati dalam menghamba dan sebenarnya tidak memiliki kebebasan sepenuhnya (ay. 24). Jadi pilihannya adalah kita menjadi hamba Allah atau hamba dosa (Rm. 6:16-20). Harta bisa menjadi majikan yang kejam, yang dapat menjadikan manusia melakukan segala cara untuk memperolehnya (1Tim. 6:6-10).

Orang yang telah dimerdekakan dari dosa menjadikan dirinya sebagai majikan dari hartanya, bukan malah diperbudak olehnya. Inilah kemerdekaan secara rohani, yang berarti kita menjadi hamba yang setia kepada Allah. Marilah kita menjadi hamba-hamba yang merdeka. Amin.

REFLEKSI

Kelihatannya tidak mungkin bahwa Allah akan mempercayakan kekayaan rohani pada kita ketika kita masih melayani uang, bukan Allah (David Watson)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja contoh-contoh praktis yang menandakan bahwa seseorang masih diperbudak oleh harta? Apa yang bisa terjadi dengan kehidupannya?
  2. Bagaimana Anda dapat menggunakan uang yang Anda miliki saat ini untuk melayani Tuhan? Nyatakan komitmen itu pada Tuhan dan mintalah kekuatan dari-Nya untuk melakukannya.

REFERENSI

19 ”Janganlah mengumpulkan harta untuk dirimu di dunia, di mana rayap dan karat dapat merusaknya dan pencuri datang mencurinya. 20 Sebaliknya, kumpulkanlah harta di surga, di mana rayap dan karat tidak merusaknya, dan pencuri tidak datang mencurinya. 21 Karena di mana hartamu, di situ juga hatimu!” 22 ”Mata adalah lampu untuk badan. Kalau matamu jernih, seluruh badanmu terang-benderang. 23 Tetapi kalau matamu kabur, seluruh badanmu gelap-gulita. Jadi kalau lampu di dalam dirimu itu gelap, alangkah pekatnya kegelapan itu!” 24 ”Tidak seorang pun dapat bekerja untuk dua majikan. Sebab ia akan lebih mengasihi yang satu daripada yang lain. Atau ia akan lebih setia kepada majikan yang satu daripada kepada yang lain. Begitulah juga dengan kalian. Kalian tidak dapat bekerja untuk Allah dan untuk harta benda juga. (Mat. 6:19-24 BIMK)

16 Tahukah kalian bahwa kalau kalian menyerahkan diri kepada seseorang untuk melakukan kemauannya maka kalian adalah hamba orang yang kalian taati itu — entah hamba dosa yang membawa kalian kepada kematian, atau hamba yang taat kepada Allah, dan dengan demikian berbaik kembali dengan Allah. 17 Tetapi syukur kepada Allah! Sebab dahulu kalian menjadi hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan sepenuh hati mentaati pengajaran benar yang sudah diberikan kepadamu. 18 Kalian sudah dibebaskan dari dosa, dan sekarang menjadi hamba untuk kehendak Allah. 19 Karena daya tangkapmu begitu lemah, saya memakai contoh-contoh perhambaan supaya lebih mudah kalian mengerti. Dahulu kalian menyerahkan dirimu seluruhnya sebagai hamba bagi hal-hal yang kotor dan yang jahat untuk maksud-maksud yang jahat. Begitu juga sekarang, hendaklah kalian menyerahkan diri seluruhnya sebagai hamba bagi kehendak Allah untuk maksud-maksud Allah yang khusus.

20 Waktu kalian diperhamba oleh dosa, kalian tidak dikuasai oleh kehendak Allah. (Rm. 6:16-20 BIMK)

6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. 7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. 8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. 9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1Tim. 6:6-10)

About the author

Leave a Reply