Ibadah Umum I, 3 Maret 2024. Oleh: Pdt. Daud Soesilo.
Di zaman sekarang ini, kebesaran biasa dilihat dari hal-hal seperti gelar, jabatan dan uang. Inilah yang kemudian menjadi godaan bagi banyak orang, termasuk para hamba Tuhan.
Dalam bagian ini, murid-murid bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka setelah Kristus memberitahukan kesengsaraan dan kebangkitan-Nya (ay. 31). Walaupun statusnya sebagai murid Yesus, mereka masih gagal paham.
Melihat itu semua, Tuhan Yesus menanggapinya dengan serius (duduk untuk mengajar, ay. 35). Ada dua pelajaran di sini.
Pertama, pembalikan status dan nilai-nilai (ay. 35). Orang boleh saja ingin menjadi yang pertama, tetapi harus sesuai cara pandang Sang Guru. Jika ingin menjadi yang terbesar, harus mengikuti teladan Yesus untuk siap justru menjadi ‘yang paling akhir’ dan menjadi pelayan semua orang. Kematian Tuhan Yesus yang dinubuatkan menjadi tanda bahwa Dia rela menyerahkan nyawa-Nya untuk melayani semua orang.
Kedua, menyambut yang lemah dan kecil (ay. 37). Pada masa itu di daerah Palestina, anak-anak kecil dianggap tidak berarti. Kemungkinan besar, waktu itu Tuhan Yesus memeluk anak dari seorang budak. Untuk menjadi besar, seseorang harus mau menerima orang lain yang lemah (tidak memiliki harta, pengaruh, kekuasaan, dan sebagainya).
Marilah kita gunakan harta, keahlian, dan semua yang kita miliki dari Tuhan untuk melayani banyak orang. Amin.
REFLEKSI
Seperti hal terbaik yang kita miliki datang dari penderitaan Kristus, maka kemuliaan Allah yang Dia miliki dari hamba-hamba-Nya datang dari penderitaan mereka (Thomas Brooks)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja yang mungkin terjadi ketika kita memburu kebesaran sesuai dengan cara pandang dunia?
- Berdasarkan khotbah ini, apa saja pola pikir dan juga kebiasaan Anda yang perlu diperbaiki?
REFERENSI
33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: ”Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” 34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. 35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: ”Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” 36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: 37 ”Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” (Mrk. 9:33-37)
sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: ”Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” (Mrk. 9:31)