Ibadah Umum I, 14 Juli 2024. Oleh: Pdt. Immanuel Alim Hoseno.
Kesatuan adalah salah satu syarat supaya gereja dapat bertumbuh. Ada beberapa gereja yang lama-kelamaan jemaatnya habis, karena tidak ada pertumbuhan di dalamnya. Marilah kita belajar dari gereja mula-mula, komunitas yang penuh dengan Roh. Mereka utuh, solid, dan harmonis.
Ada tiga hal yang dapat kita teladani dari mereka.
Pertama, tekun di dalam pengajaran rasul-rasul (ay. 42). Pengajaran yang sama (berdasarkan ajaran rasul-rasul yang benar) memerlukan ketaatan dan loyalitas. Tetapi hal ini bisa membawa gereja untuk konsisten (tidak berubah-ubah berdasarkan pengaruh dari luar), bergerak terfokus dan terarah.
Kedua, adanya persekutuan (ay. 42). Terdapat komunitas tanpa sekat yang diperlihatkan oleh gereja mula-mula. Mereka saling menerima tanpa membeda-bedakan (ay. 44-45).
Ketiga, ketekunan dalam ibadah (ay. 46). Mereka melakukan ibadah dengan sukacita dan hati yang tulus, tidak ada motivasi yang keliru. Apa yang mereka lakukan ini lahir dari motivasi memuji Tuhan (ay. 47).
Apa dampak dari kesatuan ini? Keberadaan mereka mendapat respons positif dari orang-orang di sekitarnya dan kuantitasnya pun bertambah (ay. 47). Amin.
REFLEKSI
Kesatuan di dalam Kristus bukanlah sesuatu yang harus dicapai, melainkan sesuatu yang harus disadari (A.W. Tozer)
PERTANYAAN DISKUSI
- Ada sebagian orang yang dengan alasan tidak ingin memecah belah, maka mereka menutup mata terhadap kekeliruan yang dilakukan di dalam gereja. Bagaimana tanggapan Anda?
- Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mendorong terciptanya kesatuan di dalam situasi gereja sekarang ini?
REFERENSI
41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. (Kis. 2:41-47)