Ibadah Minggu, 12 Desember 2021 (Pagi)
Oleh Pdt. Vivian Soesilo (GBT Kristus Pelepas Malang)
Melalui malaikat-Nya, Tuhan memberikan berita kesukaan kepada semua orang. Para gembala adalah penerima pertama berita tersebut (ay. 8). Mereka diupah untuk menjaga kawanan domba dengan gaji yang sangat rendah. Sering kali, mereka juga melakukan hal-hal yang tidak jujur. Oleh sebab itulah, pada masa itu gembala merupakan pekerjaan yang statusnya sangat rendah.
Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa ini? Pertama, Tuhan Yang Mahakuasa menerima manusia apa adanya. Dia tidak membeda-bedakan status dan latar belakang kita. Kedua, Tuhan Allah Yang Mahakuasa sudah merendahkan diri-Nya guna menjangkau umat manusia masuk dalam Kerajaan Allah. Termasuk juga, umat yang tersisih. Ketiga, setiap orang sangat berharga di mata Tuhan. Bagaimanapun kondisi kita, semua berharga di mata-Nya.
Apa isi kabar kesukaan itu? Kelahiran Tuhan Yesus, yang merupakan tanda kemurahan Allah bagi kita semua (ay. 11-12). Bayi itu merupakan Juru Selamat dan Tuhan kita. Kita sudah selayaknya merespons dengan mengalami sukacita. Kristus yang lahir di Betlehem menggenapi nubuat dalam Yesaya 9:5-6a (bnd. Luk. 1:26-27, 32, 69; 20:41).
Tuhan Yesuslah satu-satunya jalan ke surga (Yoh. 3:16; 14:6; Kis. 4:12; 16:31). Inti dari berita Natal adalah Tuhan Yesus Kristus datang sebagai Juru Selamat dunia. Kristus (Yun. Christos; Ibr. mashiach) berarti “yang diurapi” atau “yang dipilih.” Yesus sebagai Tuhan berarti kita mau berkomitmen untuk menaati-Nya dan tunduk pada otoritas-Nya (Luk. 6:46).
Yesus telah menaati kehendak Bapa-Nya dengan turun ke dalam dunia. Apakah kita juga mau taat kepada Tuhan dan melayani-Nya? Kita tidak akan mampu melakukannya tanpa kekuatan dan tuntunan Roh Kudus (1Kor. 12:3). Mendengar berita kesukaan itu, bala tentara surga memberikan pujian (ay. 13-14). Sementara, para gembala langsung pergi ke Betlehem untuk memberitakannya (ay. 15). Bagaimana respons kita setelah mendengar kabar kesukaan? Amin.
REFLEKSI
Sukacita tidak harus diartikan sebagai ketiadaan penderitaan, tetapi kehadiran Allah (Sam Storms)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Bagaimana berita kesukaan ini seharusnya memengaruhi kehidupan Anda?
- Jika berita Natal merupakan kabar kesukaan, mengapa banyak orang yang tidak mau menerimanya? Jelaskan jawaban Anda.
AYAT ALKITAB TERKAIT
8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” 15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” 16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. (Luk. 2:8-20)
5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 6a Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, (Yes. 9:5-6a)
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, (Luk. 1:26-27)
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah Anak Daud?” (Luk. 20:41)
Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal. (Yoh. 3:16 BIMK)
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh. 14:6)
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. (Kis. 4:12)
Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (Kis. 16:31)
“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” (Luk. 6:46)
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus. (1Kor. 12:3)