Ibadah Minggu, 25 Juli 2021 (Pagi)
Oleh Pdt. Nyoman Widiantara (Perkumpulan Keluarga Kharis)
Walaupun kita tidak menyukainya, hal-hal buruk lekat dengan kehidupan manusia. Apa saja penyebabnya? B-U-R-U-K. (B)lind spot: area yang terluput dari penglihatan. (U)nskilful: ketidakterampilan. W(R)ong way: salah jalan. (U)npredictable: kejadian yang tidak diprediksi. (K)illing: pembunuhan karakter (melalui ucapan, tulisan, dan sebagainya).
Dalam bagian ini diceritakan bahwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang menyeberangi Danau Galilea dari Kapernaum menuju Gerasa. Tiba-tiba di tengah perjalanan badai melanda. Peristiwa ini mengajarkan kepada kita bahwa kejadian yang buruk pun bisa menimpa walaupun kita sudah taat. Kejadian-kejadian buruk itu bisa membuat kita takut dan khawatir.
Bagaimana menghadapinya? Pertama, jangan menyalahkan, melainkan berseru dan berdoa. Pada waktu itu, murid-murid-Nya menyalahkan Yesus dengan berseru, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” (ay. 38). Kita jangan menyalahkan siapapun ketika kejadian buruk menimpa kita karena tidak akan mengubah keadaan. Namun ada juga murid-Nya yang berdoa (lihat Mat. 8:25). Tuhan bisa menjawab doa melalui berbagai cara.
Kedua, ingatlah bahwa Yesus memegang kendali dan Dia berdaulat. Peristiwa ini tercatat dalam ketiga Injil namun hanya Markus yang menuliskan bahwa Yesus sedang tidur di buritan. Ini adalah bagian kapal di mana terdapat kemudi. Artinya, Yesus berdaulat. Dia tidak hanya berdaulat atas alam, tetapi juga roh jahat, penyakit, serta kematian.
Ketiga, kita perlu memperhatikan apa yang Yesus lakukan, namun terlebih lagi kita perlu mengenal siapa Yesus (ay. 41). Jika hanya terpaku pada apa yang Yesus lakukan, berarti iman kita hanya terpaku pada kondisi yang ada (jika ada mukjizat, kita baru merasa iman kita besar). Tetapi jika kita mengenal Yesus dengan benar, maka kita akan tetap tenang di tengah segala situasi. Amin.
REFLEKSI
Jangan biarkan keadaan menghempaskan Anda. Tetapi, lihatlah kehendak Allah dalam hidup Anda dinyatakan melalui keadaan itu (Billy Graham)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apakah dengan bersandar pada Yesus maka kesulitan kita akan lebih mudah teratasi? Jelaskan jawaban Anda!
- Apa saja perubahan yang akan Anda dapatkan ketika berkomitmen untuk berdoa dan menggali Alkitab di tengah kesulitan hidup?
AYAT ALKITAB TERKAIT
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?” (Mrk. 4:35-41)
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.” (Mat. 8:25)