Ibadah Umum I, 26 November 2023. Oleh: Pdt. Irwan Pranoto.

Menurut para pakar Perjanjian Baru, ada lima paket pengajaran dalam Injil Matius: khotbah di bukit (Mat. 5-7), misi Kerajaan Surga (Mat. 10), rahasia Kerajaan surga (Mat. 13), yang terbesar dalam Kerajaan Surga (Mat. 18), dan khotbah tentang akhir zaman (Mat. 24-25). Bagian ini (Mat. 13:1-23) ada di tengah.

Perumpamaan ini menjelaskan sikap hati yang harus dimiliki oleh warga Kerajaan Surga. Di dalamnya, ada tokoh utama yaitu Penabur, yang menggambarkan Tuhan allah yang menaburkan firman-Nya. Dia menyatakan kehendak-Nya kepada orang-orang dan menginginkan mereka berbuah.

Di antara keempat jenis tanah yang digambarkan di dalam perumpamaan ini, hanya satu jenis yang baik. Ada empat karakteristik tanah yang baik itu. Pertama, hati yang menyambut firman dengan kerinduan. Tidak hanya mendengar firman, tetapi juga memahaminya karena kerinduan tersebut menuntun kita untuk mencari tahu (Mat. 5:6; Mzm. 1:2). Perhatikan bahwa tidak semua orang yang berbondong-bondong mengikuti Tuhan (ay. 2) memiliki hati yang seperti ini.

Kedua, mengakarkan firman dengan ketaatan. Firman Tuhan tidak hanya menghibur pikirannya, tetapi juga merasuk dalam hati dan melakukannya (Mat. 7:24-27; Yak. 1:24-25). Firman Tuhan akan membersihkan hal-hal yang tidak baik dalam diri kita. Walaupun hal ini sulit untuk dilakukan, tetapi sangat berguna bagi hidup kita. Amin.

REFLEKSI

Apa yang diperlukan adalah tabiat yang baru, hati yang telah dibebaskan dari perbudakan dosa, hati yang tidak hanya serta merta mengetahui dan mencintai kehendak Allah, tetapi juga memiliki kekuatan untuk melakukannya (F.F. Bruce)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang akan terjadi jika seseorang tidak mengutamakan firman Tuhan dalma hidupnya?
  2. Apakah kerinduan terhadap firman Tuhan sudah Anda miliki? Jika belum, apa saja halangannya dan bagaimana Anda akan mengatasinya?

REFERENSI

1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. 2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.  3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: ”Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. 9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: ”Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” 11 Jawab Yesus: ”Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. 12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.  13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. 14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi:

Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti,

kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.

15      Sebab hati bangsa ini telah menebal,

dan telinganya berat mendengar,

dan matanya melekat tertutup;

supaya jangan mereka melihat dengan matanya

dan mendengar dengan telinganya

dan mengerti dengan hatinya,

lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.

16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.  17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. 19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. 20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. 21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. 22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (Mat. 13:1-23)

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,               karena mereka akan dipuaskan. (Mat. 5:6)

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,

dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Mzm. 1:2)

24 ”Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. 25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. 26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. 27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” (Mat. 7:24-27)

24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. 25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. (Yak. 1:24-25)

About the author

Leave a Reply