Ibadah Umum I, 29 Oktober 2023. Oleh: Ev. Nicholas Kurniawan A.

Democritus, seorang filsuf Yunani, pernah berkata, ‘Memento mori’ (‘ingatlah hari kematianmu’). Slogan ini mengingatkan kita bahwa hanya kematian yang dapat dipastikan akan terjadi. Ketika mati, semua pencapaian manusia akan ditinggalkan.

Alkitab pun berulang kali mengingatkan bahwa kematian pasti terjadi (mis. Pkh. 7:2). Namun demikian, Alkitab juga mengajarkan bahwa kematian justru menjadi awal dari kehidupan kekal bagi orang-orang percaya. Oleh sebab itu, kita pun sudah selayaknya untuk mempersiapkannya.

Di dalam bagian ini, Paulus menerangkan bahwa di dalam terang Tuhan, kematian bukanlah sebuah kegelapan. Kemudian, Paulus mengajarkan jemaat Tesalonika untuk menghadapi akhir hidup mereka. Apa saja yang perlu dilakukan?

Pertama, apresiasi (menghargai, ay. 12-13). Hargailah semua yang masih ada di dalam hidup kita. Dengan begitu, maka komunitas kita pun akan menjadi lebih baik. Kedua, asosiasi (perkawanan, ay. 13b). Sebelum kita “rest in peace” (meninggal dalam damai), marilah kita “live in peace” (hidup dalam damai). Ketiga, atensi dan advokasi (perhatian, ay. 14). Kita harus saling menjaga dengan orang-orang di sekitar kita. Keempat, antisipasi (ay. 16-21). Hiduplah dengan cara yang tepat seperti yang Tuhan Yesus teladankan selama ada di dalam dunia.

Marilah kita melakukan semua ini, karena kematian bagi kita adalah hal yang indah. Amin.

REFLEKSI

Tidak ada yang begitu pasti seperti kematian, dan tidak ada yang begitu tidak pasti seperti kapan tepatnya kematian itu terjadi (Agustinus)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja ajaran-ajaran atau nasihat-nasihat tentang menghadapi kematian yang tidak sesuai dengan Alkitab? Bagaimana yang benar menurut Alkitab?
  2. Apakah ada hal-hal baik yang selama ini Anda tunda-tunda untuk melakukannya? Sekiranya mungkin, lakukanlah hari ini juga selama ada waktu!

REFERENSI

1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, 2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.  3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin—mereka pasti tidak akan luput. 4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, 5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

12  Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; 13  dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain. 14  Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. 15  Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.

16 Bersukacitalah senantiasa. 17  Tetaplah berdoa. 18  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 19  Janganlah padamkan Roh, 20  dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. 21  Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 22  Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. (1Tes. 5:1-5, 12-22)

Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya. (Pkh. 7:2)

About the author

Leave a Reply