Ibadah Umum I, 10 Desember 2023. Oleh: Pdt. Christian Sulistio.

Hamba Tuhan sering diartikan sebagai seseorang yang mendedikasikan waktu hidupnya melayani Tuhan di gereja seumur hidupnya. Walaupun ini benar, di dalam Alkitab maknanya lebih luas, yaitu seseorang yang melayani Tuhan dan berkata, “Tuhan, ini hakku dan pakailah sesuai kehendak-Mu.”

Salah satu hamba Tuhan yang tercatat dalam Alkitab adalah Maria. Dia datang dari keluarga sederhana dan berasal dari Nazaret, kota yang tidak populer (Yoh. 1:46; 7:41-42). Tetapi di tengah kesederhanaan itu, Allah memerintahkan malaikat untuk menjumpainya. Maria pun dilibatkan dalam rencana keselamatan Allah (ay. 28, 30). Inilah anugerah Tuhan.

Rencana Allah pada Maria itu besar karena dia mengandung Anak Allah yang Maha Tinggi (ay. 31-33). Caranya pun luar biasa (ay. 35), sehingga Maria tidak memahaminya (ay. 34). Setelah dikuatkan oleh malaikat itu (ay. 35-37), Maria pun taat (ay. 38). Sebagai hamba Tuhan, Maria mempercayakan diri kepada-Nya.

Setelah ini, Alkitab mencatat bahwa Maria menjalani berbagai tantangan. Namun, Maria menerima kehendak Allah apapun resikonya dan Kristus pun dilahirkan melaluinya. Sikap seperti inilah yang harus dimiliki oleh seorang hamba Tuhan.

Dalam menyambut Natal tahun ini, milikilah hati seperti Maria yang tunduk kepada kehendak Allah dan menjalaninya. Tuhan mau memakai orang-orang yang bersedia melakukan kehendak-Nya untuk memperluas Kerajaan-Nya. Amin.

REFLEKSI

Tidak ada seorang pun mematuhi Allah dengan sungguh-sungguh jika dia tidak mengasihi-Nya (John Calvin)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja yang mungkin terjadi kepada seseorang yang tidak mau menaati Tuhan dengan sepenuh hatinya?
  2. Adakah perintah-perintah Allah yang saat ini masih sulit untuk Anda taati? Mintalah kekuatan dari Roh Kudus untuk menaatinya.

REFERENSI

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.  28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: ”Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.  32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,  33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” 34 Kata Maria kepada malaikat itu: ”Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” 35 Jawab malaikat itu kepadanya: ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”  38 Kata Maria: ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk. 1:26-38)

Kata Natanael kepadanya: ”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46)

41 Yang lain berkata: ”Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata: ”Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! 42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” (Yoh. 7:41-42)

About the author

Leave a Reply