Memberikan yang Terbaik (Yoh. 6:1-13)

Ibadah Umum I, 20 Oktober 2024. Oleh: Pdt. Kornelius Setiawan.

Menurut firman Tuhan, memberikan yang terbaik ukurannya bukan pada kuantitas, tetapi kualitas yang tercermin dari ketulusan hati. Salah satunya, Tuhan Yesus memuji seorang janda miskin yang mempersembahkan dua peser di Bait Allah (baca: Mrk. 12:41-44).

Inilah yang terlihat dalam kisah ini, ketika seorang Tuhan Yesus mampu memberi makan 5000 orang hanya dari lima roti jelai dan dua ikan yang dipersembahkan seorang anak. Semula, murid-murid meremehkan apa yang dimiliki anak itu mengingat banyaknya orang yang harus diberi makan (ay. 7, 9). Apalagi, roti jelai adalah makanan orang miskin dan berdasar bahasa Yunaninya, ikannya itu pun kecil. Tetapi anak itu rela memberikan apa yang seharusnya dia makan.

Di tangan Tuhan Yesus, persembahan yang dipandang kecil dan tidak penting ini diubah menjadi alat yang luar biasa untuk memberi makan 5000 orang. Demikian pula kalau kita hanya mampu mempersembahkan sesuatu yang kecil, asalkan dipersembahkan dengan hati yang tulus, Tuhan mampu melipatgandakan dampaknya.

Tuhan memiliki rencana bagi setiap anak-anak-Nya. Jangan pernah minder dengan apa yang mampu kita persembahkan. Amin.

REFLEKSI

Ibadah adalah memberikan yang terbaik bagi Tuhan dari apa yang telah Dia berikan bagi kita (Oswald Chambers)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Ada sebagian orang yang berprinsip “persembahan sedikit tidak apa-apa asal tulus daripada persembahan banyak tetapi tidak tulus.” Bagaimana tanggapan Anda?
  2. Apa saja ukuran-ukuran yang bisa kita lihat untuk mengetahui bahwa kita sudah mempersembahkan yang terbaik?

REFERENSI

1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. 5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: ”Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” 6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. 7 Jawab Filipus kepada-Nya: ”Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” 8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 9 ”Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” 10 Kata Yesus: ”Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: ”Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” 13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. (Yoh. 6:1-13)

About the author

Leave a Reply