Ibadah Umum I, 6 November 2022
Oleh: Pdt. Andreas Hauw
Hosea berarti keselamatan (yang dari Allah). Hosea melayani sezaman dengan Amos dan Yesaya, yang semuanya menyatakan pesan dari Allah bahwa jika Israel tidak kembali pada Tuhan, maka mereka akan dibuang. Mereka adalah orang-orang yang tidak tahu terima kasih, namun kasih setia Tuhan (Ibr. hesed) tetap dicurahkan pada mereka. Inilah yang digambarkan dengan perintah Tuhan kepada Hosea untuk mengawini seorang perempuan sundal yang bernama Gomer.
Tuhan telah mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir dan merawat mereka. Namun, mereka malah menyembah berhala. Sakit hati yang dirasakan oleh Hosea dengan perselingkuhan yang dilakukan Gomer merupakan gambaran dari sakit hati yang dirasakan Tuhan ketika bangsa Israel berpaling dari-Nya. Itulah sebabnya, Tuhan memerintahkan suatu hal yang sulit diterima akal ini pada Hosea.
Hosea mewakili pribadi Allah yang penuh anugerah dan kasih. Sementara itu, Gomer menunjukkan ketidaksetiaan bangsa Israel yang melawan Tuhan. Namun, kisah Hosea dan Gomer ini juga menunjukkan bahwa Tuhan mampu membersihkan dosa-dosa kita yang buruk. Bahkan, itu dilakukan-Nya dengan memberikan nyawa Kristus. Kasih Allah adalah kekuatan yang mengubah, yang menjadikan manusia alat untuk mengasihi (Rm. 1:16). Amin.
REFLEKSI
Dalam kasih setia Tuhanlah terletak keamanan kekekalan (Corrie ten Boom)
PERTANYAAN DISKUSI
- Jika kasih setia Tuhan begitu besar, apakah kita boleh tutup mata dengan dosa-dosa yang kita anggap remeh di kehidupan kita sehari-hari?
- Setelah memahami kasih setia Tuhan, bagaimana seharusnya itu berpengaruh dalam kehidupan Anda?
REFERENSI AYAT ALKITAB
1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.” 2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai. 3 Aku berkata kepadanya: “Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau.” 4 Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim. 5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir. (Hos. 3:1-5)
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. (Rm. 1:16)