Ibadah Umum II, 30 Oktober 2022
Oleh: Pdp. Heni Susiani
Dalam ayat 45 terdapat frasa “sesudah itu.” Ini menyatakan dua peristiwa sebelumnya, yaitu Tuhan Yesus menyelesaikan masalah rohani melalui khotbah di bukit dan masalah jasmani dengan mukjizat dari lima roti dan dua ikan. Sementara itu, dalam ayat 45-62 Tuhan Yesus menyelesaikan masalah keselamatan. Dalam bagian ini, murid-murid menaati perintah Tuhan tetapi mereka malah mendapat masalah, yaitu menghadapi angin sakal.
Bagaimana Tuhan Yesus menolong? Pertama, Dia melihat (ay. 48). Dari darat, Tuhan Yesus melihat kesusahan mereka. Kedua, Dia datang (ay. 48). Dia kemudian mendatangi murid-murid dengan cara berjalan di atas air. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus ini menunjukkan bahwa Dia berkuasa atas hukum alam. Ketiga, Dia naik (ay. 51). Tuhan Yesus bersedia untuk naik dan tinggal dalam perahu bersama murid-murid-Nya sehingga angin sakal pun reda. Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan yang beserta kita (Imanuel). Bukan berarti hidup kita tanpa masalah, tetapi Dia menyertai kita dalam setiap masalah.
Demikian pula ketika menghadapi permasalahan, seringhanya Tuhan yang tahu. Dia juga sanggup menolong kita melalui cara-cara yang tidak terpikir oleh kita. Dia tidak bisa dibatasi oleh jarak, waktu, maupun hukum alam. Oleh sebab itu, marilah kita tetap beriman kepada-Nya. Jagalah hubungan yang intim dengan-Nya melalui doa. Dialah yang mengendalikan hidup kita. Amin.
REFLEKSI
Allah selalu setia untuk menolong umat-Nya (Philip Graham Ryken)
PERTANYAAN DISKUSI
- Bagaimana caranya membedakan antara pertolongan dari Tuhan dengan pertolongan lain yang menjerumuskan?
- Bagaimana kita bisa mengandalkan pertolongan Tuhan ketika menghadapi permasalahan?
REFERENSI AYAT ALKITAB
45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” 51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. (Mrk. 6:45-52)