Perjalanan yang Mengubahkan (Luk. 24:13-35)

Ibadah Umum II, 15 Mei 2022

Oleh: Ev. David Alinurdin

Dalam kisah ini, diceritakan dua orang murid yang pergi ke Emaus sepeninggal Tuhan Yesus. Mereka berjalan dengan muka muram dan keputusasaan (ay. 17). Mengapa demikian? Mereka mengenal Tuhan Yesus hanya sebagai orang yang penuh kuasa, bukan sebagai Tuhan. Oleh sebab itulah, setelah Tuhan Yesus mati, harapan mereka juga pupus (ay. 19-24). Mereka juga bodoh dan lamban untuk percaya (ay. 25). Mereka belum memahami rencana keselamatan Allah bagi manusia.

Apa yang Tuhan Yesus lakukan? Dia hadir dalam Firman yang tertulis dan juga sebagai Firman yang menjadi manusia. Dia merangkai isi Perjanjian Lama dan menunjukkan diri-Nya sebagai puncak dari penyataan Allah di dalamnya (ay. 27).

Apakah kita saat ini juga sedang mengalami hal yang mirip dengan kedua murid itu? Di tengah keadaan dunia yang tidak menentu dan kehilangan arah, apa yang kita lakukan? Biarlah seperti kedua murid yang hatinya berkobar setelah menerima penjelasan dari Tuhan Yesus (ay. 32), maka kita juga akan mengalami semangat yang sama ketika kembali pada firman-Nya. Bacalah firman Tuhan dalam cara pandang kematian dan kebangkitan Kristus.

Kehadiran Kristus dalam hidup kita juga tidak akan pernah berkurang karena Dia adalah Allah Imanuel. Kenaikan-Nya ke surga bukan berarti kita ditinggalkan. Justru sekarang Tuhan Yesus sedang memerintah Gereja-Nya untuk terus melanjutkan karya-Nya dalam dunia ini. Roh Kudus adalah bukti penyertaan-Nya bagi kita semua. Amin.

REFLEKSI

Sahabat paling erat di dunia ini pun bagaikan bayangan jika dibandingkan dengan Tuhan Yesus (Oswald Chambers)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apakah Anda benar-benar yakin bahwa Tuhan Yesus hadir dalam kehidupan Anda? Apa buktinya?
  2. Apakah kita juga merasakan kobaran semangat ketika membaca firman Tuhan? Jika tidak, apa yang menjadi penghalang?

REFERENSI AYAT ALKITAB

13  Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, 14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. 15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. 16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. 17 Yesus berkata kepada mereka: ”Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. 18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: ”Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” 19 Kata-Nya kepada mereka: ”Apakah itu?” Jawab mereka: ”Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. 20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. 21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. 22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, 23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. 24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.” 25 Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! 26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” 27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. 28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. 29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: ”Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. 30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. 31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. 32 Kata mereka seorang kepada yang lain: ”Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” 33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. 34 Kata mereka itu: ”Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” 35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. (Luk. 24:13-35)

About the author

Leave a Reply