Ibadah Umum I, 10 April 2022

Oleh: Ev. Harry Ratulangi

Menurut Yesus, salib bukanlah hukuman, tetapi kemuliaan (Yoh. 12:23). Mengapa Dia mengatakan demikian?

Pertama, Yesus mati dalam kemuliaan. Selama hidup-Nya, Yesus sering dihina. Tetapi ketika mati, Dia dimuliakan. Salah satu buktinya, seorang kepala pasukan mengakui-Nya (Mat. 27:54).

Kedua, salib adalah tanda bahwa Yesus sudah menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan sempurna dan sudah menyempurnakan kasih Allah kepada manusia (Rm. 5:8; Yoh. 17:4-5; Yoh. 19:30). Dengan salib, Yesus menebus dosa-dosa manusia dan menyatakan kasih Allah yang tanpa syarat.

Ketiga, salib merupakan tanda kepatuhan Yesus yang sempurna kepada Allah (Flp. 2:8). Salib merupakan cara kematian yang sangat mengerikan dan hina. Karena ketaatan-Nya itu, Allah mengaruniakan kemuliaan kepada Yesus (Flp. 2:9-11).

Keempat, salib adalah cara Yesus memuliakan Allah dan kebangkitan adalah cara Allah memuliakan Yesus (Mat. 20:19). Tanpa mati di salib, Yesus tidak akan menerima kemuliaan.

Kelima, salib juga merupakan jalan pulang ke surga. Setelah menebus dan mengampuni dosa manusia, Dia pulang kembali ke rumah Bapa-Nya di surga (Luk. 23:43; Kis. 1:9).

Kemudian, Allah juga akan mengaruniakan kemuliaan pada kita seperti yang diterima oleh Yesus.  Bagaimana caranya untuk menerimanya? 1) menjaga hidup kudus; 2) menyelesaikan pekerjaan yang Yesus percayakan pada kita, yaitu memberitakan Injil; 3) menyatakan kasih Allah dalam hidup kita dengan saling mengasihi satu sama lain; 4) mematuhi Allah dalam segala hal dengan segenap hati; 5) mengabarkan bahwa satu-satunya jalan ke surga adalah melalui salib Yesus. Amin.

REFLEKSI

Melalui salib, kita dapat mengenal seberapa besar dosa kita dan seberapa besar kasih Allah pada kita (John Chrysostom)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Seandainya Kristus tidak disalib, akankah hidup kita akan berbeda? Jelaskan jawaban Anda.
  2. Bagaimana caranya merefleksikan kemuliaan salib Kristus dan bukannya kemuliaan dunia dalam hidup sehari-hari?

REFERENSI AYAT ALKITAB

1 Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. (Yoh. 17:1-5)

Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. (Yoh. 12:23)

Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (Mat. 27:54)

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Rm. 5:8)

4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. 5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. (Yoh. 17:4-5)

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. (Yoh. 19:30)

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Flp. 2:8)

9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp. 2:9-11)

“Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” (Mat. 20:19)

Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luk. 23:43)

Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. (Kis. 1:9)

About the author

Leave a Reply