Ibadah Minggu, 14 November 2021 (Pagi)
Oleh Ev. Nicholas Kurniawan Artadjaja (GKI Bromo)
Secara umum, orang memiliki keinginan untuk segera lolos dari setiap masalah. Sebagian menggenggam prinsip-prinsip berpikir positif seperti “badai pasti berlalu.” Sebaliknya, iman Kristen tidak mengajar kita untuk sekedar lolos dari masalah. Ada suatu proses dan pengajaran di dalamnya.
Melalui bagian ini, Musa mengajar bangsa Israel untuk mengingat kegagalan yang dilakukan oleh leluhur mereka. Bagian ini merupakan kelanjutan dari peristiwa kegagalan para pengintai di Kadesh Barnea (Bil. 32:8-9). Ketika itu, ke sepuluh pengintai merasa gentar ketika mau memasuki tanah Kanaan, padahal Tuhan sudah memberikan tanah itu. Hanya Kaleb dan Yosua yang memiliki berani untuk memasukinya.
Beberapa penafsir menyamakan Kadesh Barnea sebagai Taman Getsemani. Artinya, ada pergumulan mau mengikuti kehendak Allah atau kehendak diri. Sayangnya, pertobatan bangsa Israel setelah kegagalan di Kadesh Barnea itu sekadar berkabung, tetapi tidak mau bergabung pada Tuhan. Mereka bertobat tapi tidak taat.
Pertobatan seperti itu adalah pertobatan palsu. Mereka mengalami hal yang tragis karena Tuhan tidak mendengarkan tangisan mereka (ay. 45). Jadi kita belajar bahwa tanpa Tuhan di tengah kita, tidak akan ada pertobatan yang menuntun pada ketaatan. Tetapi dengan Tuhan, kita memiliki kekuatan untuk tidak terbenam dalam kekalahan, seperti bola yang memantul kembali.
Ada tiga mental yang harus kita miliki dalam iman: 1) adaptif – miliki kemampuan untuk beradaptasi, termasuk di tengah krisis; 2) atentif – perhatikan firman Tuhan, ingatlah bahwa kita berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah (kembali pada Tuhan); 3) antisipatif – bersiap jika keadaan tidak berubah seperti yang kita harapkan, tetap tenang karena Tuhan memegang hidup kita. Amin.
REFLEKSI
Allah memiliki tujuan di balik setiap masalah. Dia menggunakannya untuk menumbuhkan karakter dan membuat kita semakin serupa Kristus (Rick Warren)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apa yang membuat kita bisa tidak taat pada Tuhan ketika masalah terjadi?
- Apa yang bisa Anda lakukan berdasar khotbah ini untuk mengatasi masalah yang sedang Anda hadapi sekarang?
AYAT ALKITAB TERKAIT
41 “Lalu kamu menjawab, katamu kepadaku: Kami berbuat dosa kepada TUHAN. Kami mau maju berperang, menurut segala yang diperintahkan kepada kami oleh TUHAN, Allah kita. Dan setiap orang dari padamu menyandang senjata perangnya, sebab kamu menganggap mudah untuk berjalan maju ke arah pegunungan. 42 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Katakanlah kepada mereka: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang, sebab Aku tidak ada di tengah-tengahmu, nanti kamu terpukul kalah oleh musuhmu. 43 Dan aku berbicara kepadamu tetapi kamu tidak mendengarkan, kamu menentang titah TUHAN; kamu berlaku terlalu berani dan maju ke arah pegunungan. 44 Kemudian orang Amori yang diam di pegunungan itu keluar menyerbu kamu, dan mereka mengejar kamu seperti lebah dan mengalahkan kamu dari Seir sampai Horma. 45 Lalu kamu pulang dan menangis di hadapan TUHAN; tetapi TUHAN tidak mendengarkan tangisanmu dan tidak memberi telinga kepada suaramu. 46 Demikianlah kamu lama tinggal di Kadesh, yakni sepanjang waktu kamu tinggal di sana.” (Ul. 1:41-46)
8 Demikian juga dilakukan bapa-bapamu, ketika aku menyuruh mereka dari Kadesh-Barnea untuk melihat-lihat negeri itu; 9 mereka berjalan sampai ke lembah Eskol, melihat-lihat negeri dan membuat enggan hati orang Israel, sehingga mereka tidak mau pergi ke negeri yang diberikan TUHAN kepada mereka. (Bil. 32:8-9)