Ibadah Umum II, 8 September 2024. Oleh: Pdt. Hadi Sugianto.
Dalam Filipi 3, Paulus menekankan pentingnya iman kepada Kristus sebagai dasar keselamatan, bukan perbuatan baik. Dia juga mendorong jemaat untu berfokus pada Kristus dan perkara-perkara surgawi. Selain itu, diajarkan pula kerendahan hati dan pengurbanan diri seperti Kristus.
Paulus memerintahkan jemaat Filipi untuk mengikuti teladannya (ay. 17). Bukan berarti dirinya sudah sempurna, tetapi Paulus mendorong jemaat untuk terus berusaha hidup sesuai ajaran Kristus walaupun menghadapi berbagai persoalan. Inilah yang dilakukan Paulus dalam kehidupannya.
Misalnya, kita tentu tahu bagaimana Tuhan tidak memenuhi keinginan Paulus untuk mencabut “duri dalam dagingnya.” Hal itu tidak membuat Paulus kecewa, tetapi justru menuntunnya untuk mengenal Tuhan lebih dalam (2Kor. 12:7-9). Paulus juga selalu menjadikan Injil sebagai dasar dalam menyelesaikan konflik. Sikap seperti ini menjadi teladan bagi banyak orang.
Marilah kita juga hidup sesuai Injil Kristus supaya orang-orang di luar tertarik dengan Injil yang kita percayai. Misalnya, bagaimana kita bersyukur dan merasa cukup walaupun keadaan kita tidak sebaik orang lain. Ketika menghadapi krisis, pahamilah bahwa Tuhan sedang memiliki rencana khusus dalam hidup kita. Jadikanlah itu sebagai sarana untuk menyatakan kekuatan Injil kepada orang lain. Amin.
REFLEKSI
Kesaksian terbesar akan kebenaran Injil Kristus ditemukan dalam hidup orang-orang Kristen yang menjadi ‘surat yang hidup’ (David Martyn Lloyd-Jones)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja halangan yang bisa seorang Kristen hadapi dalam hidup berjuang sesuai terang Injil?
- Teladan seperti apakah yang pernah Anda dapatkan dari seseorang dalam mengikut Kristus? Bagaimana Anda dapat mengikuti teladan itu dalam kehidupan Anda sehari-hari?
REFERENSI
17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. 18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. 19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi. 20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, 21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. (Flp. 3:17-21)
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. 8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. 9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2Kor. 12:7-9)