Ibadah Umum I, 1 Mei 2022

Oleh: Pdm. Nathanael Iwanto Suriandjo

Banyak upaya dilakukan untuk membuktikan bahwa Tuhan Yesus tidak bangkit karena peristiwa ini masuk akal bagi kebanyakan orang. Upaya-upaya tersebut telah dilakukan sejak dusta Mahkamah Agama (baca: Mat. 28:11-15) hingga teori-teori yang menentang kebangkitan-Nya pada masa kini. Namun, satu demi satu upaya-upaya tersebut pada akhirnya gugur.

Ketidakpercayaan akan kebangkitan ini juga dialami oleh Maria dan Marta. Ketika Tuhan Yesus menemui mereka setelah kematian Lazarus, mereka menyesalkan keterlambatan kedatangan-Nya (ay. 21 dan 32). Namun demikian, Marta masih memiliki kepercayaan dan pengharapan kepada-Nya (ay. 27). Sesudah empat hari di dalam kubur, Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus.

Marilah kita renungkan dua hal. Pertama, percayalah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sekalipun pengharapan kita terlihat sangat kecil, Tuhan tahu yang terbaik dalam segala perkara. Kedua, sekalipun kita memiliki logika sendiri, taatlah dalam rencana dan kehendak Tuhan. Lihatlah bagaimana logika murid-murid yang mengkhawatirkan keselamatan Tuhan Yesus ketika Dia ingin ke kampung Maria dan Marta (ay. 6-8). Namun, pada akhirnya mereka tetap pergi bersama-sama dengan-Nya (ay. 16). Amin.

REFLEKSI

Iman terkait dengan hal-hal yang tidak dapat kita lihat, sementara pengharapan terkait dengan hal-hal yang belum ada dalam genggaman kita (Thomas Aquinas)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang membedakan orang yang memiliki pengharapan di dalam Tuhan dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup?
  2. Adakah hal-hal yang masih kita genggam yang menghalangi Anda dalam mengikut Tuhan? Belajarlah untuk melepaskannya di dalam Tuhan.

REFERENSI AYAT ALKITAB

25 Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” 27 Jawab Marta: ”Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” (Yoh. 11:25-27)

11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. 12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13 dan berkata: ”Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” 15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. (Mat. 28:11-15)

Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: ”Mari kita kembali lagi ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya: ”Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?”

16Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: ”Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” (Yoh. 11:6-8, 16)

About the author

Leave a Reply