Kegagalan Keluarga Abraham (Kej. 12:1-3)

Ibadah Umum II, 11 September 2022

Abraham merupakan tokoh iman yang luar biasa. Namun demikian, keluarganya gagal. Mengapa bisa demikian padahal dia adalah orang yang sangat dekat dengan Tuhan?

Kekeliruan Abraham adalah dia tidak melibatkan keluarganya ketika bertemu Tuhan. Ke manapun Abraham pergi, dia mendirikan mezbah (ay. 7-8). Sayangnya, dia tidak melibatkan istrinya (18:9-10). Marilah kita ajak keluarga kita untuk mendekat pada Tuhan dan melayani-Nya. Jika keluarga kita tidak takut pada Tuhan, maka bisa jadi ketika kita berada dalam masalah, kita akan sendirian.

Karena kesalahannya itu, Abraham berulang kali jatuh dalam penderitaan. Oleh sebab itu, kesehatian dalam keluarga untuk bertemu Tuhan sangat penting untuk kita prioritaskan. Amin.

REFLEKSI

Saya percaya bahwa keluarga jauh lebih dulu ada dibanding gereja, dan tanggung jawab saya yang pertama adalah pada keluarga. Saya tidak boleh mengabaikan keluarga saya (Dwight L. Moody)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja yang kemungkinan bisa terjadi ketika pertumbuhan rohani di antara anggota keluarga sangat berbeda jauh?
  2. Apa yang bisa Anda lakukan untuk melibatkan keluarga dalam bertemu Tuhan?

REFERENSI AYAT ALKITAB

1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; 2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kej. 12:1-3)

7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. 8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. (Kej. 12:7-8)

9 Lalu kata mereka kepadanya: “Di manakah Sara, isterimu?” Jawabnya: “Di sana, di dalam kemah.” 10 Dan firman-Nya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya. (Kej. 18:9-10)

About the author

Leave a Reply