Ibadah Umum II, 22 September 2024. Oleh: Pdt. Adam Eko Julianto. Kita semua adalah manusia yang berdosa (Rm. 3:9-10). Satu-satunya cara supaya manusia dapat diselamatkan adalah jika ada kebenaran di dalam dirinya (Rm. 4:4-5). Kebenaran ini hanya bisa didapat dari Allah dan diterima melalui iman. Iman yang sejati menghasilkan kelahiran baru bagi orang berdosa, yang...Continue Reading
Ibadah Umum I, 22 September 2024. Oleh: Pdp. Heni Susiani. Sebagai anak-anak Tuhan, kita memiliki ciri khas yang membedakan kita dengan anak-anak dunia. Tuhan mau, supaya kita hidup sesuai karakter Kristus sehingga orang-orang dunia mengetahui kasih Kristus. Karakter ini lebih penting dibanding karunia, karena di dalamnya ada hati yang benar dan tulus. Jemaat Filipi terdiri...Continue Reading
Ibadah Umum II, 29 September 2024. Oleh: Pdt. Ferry Mamahit. Di dalam kehidupan kita, ada situasi-situasi tertentu yang menyebabkan kita tidak mengenali terang Tuhan. Masalahnya bukan pada terang itu sendiri, tetapi pada diri kita sendiri. Walaupun sidah dibenarkan, kita masih hidup di dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Tidak jarang, ada orang-orang yang kandas...Continue Reading
Ibadah Umum II, 8 September 2024. Oleh: Pdt. Hadi Sugianto. Dalam Filipi 3, Paulus menekankan pentingnya iman kepada Kristus sebagai dasar keselamatan, bukan perbuatan baik. Dia juga mendorong jemaat untu berfokus pada Kristus dan perkara-perkara surgawi. Selain itu, diajarkan pula kerendahan hati dan pengurbanan diri seperti Kristus. Paulus memerintahkan jemaat Filipi untuk mengikuti teladannya (ay....Continue Reading
Ibadah Umum I, 8 September 2024. Oleh: Pdt. Hadi Sugianto. Dalam bagian ini, jemaat di Berea disebut ‘lebih baik hatinya’ daripada jemaat di Tesalonika (ay. 11; di bagian sebelumnya diceritakan bagaimana orang-orang di Tesalonika menolak Paulus dan Silas). Mereka ingin tahu dan bergairah untuk menerapkan Injil di dalam kehidupan sehari-hari. Karena jemaat di Berea ingin...Continue Reading
Ibadah Umum I, 15 September 2024. Oleh: Pdt. Tjeng Kiem Gwan. Kita bermitra sebagai rekan kerja Allah, sehingga kita harus mengalami sukacita. Inilah yang juga dialami oleh Paulus. Ketika berada dalam penjara, dia masih merasakan sukacita dan menuliskan surat yang menguatkan jemaat di Filipi. Bagi Paulus, Injil harus terus diberitakan dalam segala kondisi (ay. 12)....Continue Reading
Ibadah Umum II, 15 September 2024. Oleh: Pdt. Tjeng Kiem Gwan. Seseorang baru bisa menghargai anugerah Tuhan jika dia bisa mengenali nilainya. Setelah itu, dia bisa mengarahkan perjalanan hidupnya. Dalam bagian ini, Paulus menyatakan tujuan hidupnya setelah menerima anugerah Tuhan. Pertama, hidup memuliakan Tuhan (ay. 20). Paulus percaya bahwa ketika dia bersandar pada Tuhan, maka...Continue Reading
Ibadah Umum II, 1 September 2024. Oleh: Pdt. Yok Suhendra Atmadja. Pada masa Imam Eli hidup, firman Tuhan jarang dan penglihatan-penglihatan langka (1Sam. 3:1). Tuhan seolah-olah berdiam diri. Kemungkinan, situasi ini juga disebabkan karena anak-anak Imam Eli hidup sembarangan. Eli pun tidak peka sehingga ketika Tuhan memanggil Samuel, Eli malah menyuruhnya untuk tidur kembali. Apa...Continue Reading
Ibadah Umum II, 1 September 2024. Oleh: Pdt. Yok Suhendra Atmadja. Pada masa Imam Eli hidup, firman Tuhan jarang dan penglihatan-penglihatan langka (1Sam. 3:1). Tuhan seolah-olah berdiam diri. Kemungkinan, situasi ini juga disebabkan karena anak-anak Imam Eli hidup sembarangan. Eli pun tidak peka sehingga ketika Tuhan memanggil Samuel, Eli malah menyuruhnya untuk tidur kembali. Apa...Continue Reading
Ibadah Umum I, 25 Agustus 2024. Oleh: Pdt. David Alinurdin. Apakah selama ini kita menjalani hidup dengan cara yang asal-asalan? Pernahkah kita menyediakan waktu untuk memperhatikan hidup kita dengan saksama? Misalnya, perilaku, gaya hidup, dan kerohanian kita. Inilah nasihat Paulus kepada jemaat di Efesus. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Pertama, karena hari-hari ini adalah jahat....Continue Reading